Sunday, June 17, 2007

Road to Bukit dago



Depok dan Cinere adalah dua kawasan yang saya incar untuk membeli sebuah rumah. Namun dari beberapa kali survey ke lokasi, belum ada yang naksir. Selain karena lokasi dan lingkungan yang kurang sreg, harga juga masih diatas budget (hehe.. trus trang aje ye.. ini alasan utama). Kok mahal? Yup. karena saya mengincar rumah dengan tanah yang agak luas. Minimal 120 meter persegi. Maklum, meski saya dan istri masih berdua bagai pengantin baru, tapi saya berasal dari keluarga besar.. jadi kalo lagi ngumpul, nggak sempit2 amat lah.. Makanya, dengan tanah seluas itu, rumah2 di depok dan cinere tergolong mahal buat saya.. Pilihanpun jatuh ke kawasan Pamulang.

Wow.. Begitu kira2 kata pertama yang keluar ketika saya mengunjungi Bukit Dago. Sebuah perumahan ‘dengan harga terjangkau’ di Pamulang. Dengan sedikit terlewat dan salah jalan, kurang lebih 1 jam saya habiskan untuk menuju tempat ini. Dengan suasana resort yang dipromosikan, terbentang luas deretan rumah type 65 yang membuka jalan menuju deret hunian lainnya. Type ukuran 36 dan 45 masih harus masuk ke dalam sekitar 500 meter. Menggunakan sepeda motor, saya menghitung dari pintu pagar rumah sekarang, sampai pintu gerbang Bukit Dago, berjumlah 27 km. Route yang saya pilih melewati Ragunan - Cilandak - Lebakbulus - Ciputat - Pamulang. Lumayan jauh.. Cukup padat juga arus lalulintas saat melewati Ciputat.

Minggu berikutnya saya coba melewati Pondok Cabe dengan jarak tempuh lebih singkat, 25 Km dalam waktu 45 menit. Route Ragunan - Cilandak - Lebakbulus - Ciputat - Pamulang ditempuh relatif lancar.

Dengan harga yang terjangkau dan suasana resort-nya, perumahan ini sangat menggoda untuk disurvey. Dengan uang muka sebesar Rp 25 juta dan cicilan sekitar Rp 1,3 juta per bulan selama 10 tahun, kita sudah bisa menempati sebuah rumah dengan type T-45/112 di sana. Harga yang sangat tidak mungkin kita dapatkan di 5 wilayah Jakarta.

Well, target sudah ditemukan.. Saatnya ngurus KPR..

Friday, June 15, 2007

Pilihan Tinggal di Jalur Pamulang-Serpong



Ingin punya rumah di kawasan Serpong tapi kantong cekak? Tidak usah khawatir. Jangan terpaku pada perumahan di sepanjang Jl Raya Serpong, Tangerang, yang didominasi perumahan menengah atas. Cobalah sedikit bergeser ke arah selatan di seberang jalan tol Serpong - Pondok Pinang, tepatnya di kawasan Pamulang dan Pondok Benda. Jika harga rumah di Jl Raya Serpong rata-rata di atas Rp300 juta, di Pamulang dan Pondok Benda kebanyakan Rp100 jutaan - Rp200 jutaan.

Fasilitasnya memang tidak selengkap dan sebagus perumahan di Jl Raya Serpong. Bahkan, bisa dibilang pas-pasan. Paling banter sport club yang di dalamnya hanya kolam renang. Pasalnya, luas berbagai perumahan itu tidak besar. Yang terbesar Bukit Dago (100 ha) dan Vila Dago (80 ha), keduanya di Pamulang, yang dikembangkan Grup Duta Putra. Selebihnya hanya 15 - 30ha atau bahkan kurang dari itu.

Namun demikian, perumahan-perumahan itu cukup ideal menjadi tempat tinggal Anda yang bergiat di Serpong, Tangerang, dan Jakarta Selatan. Aksesnya baik, bisa dicapai dari berbagai arah dan dekat dengan pusat pertumbuhan Jl Raya Serpong. Dari Jakarta Selatan bisa diakses lewat Jl Raya Cirendeu, Pondok Cabe, terus ke Jl Raya Pamulang, atau dari Ciputat. Dari barat bisa dicapai dari Jl Raya Serpong, Jl Raya Puspitek, Pondok Benda, Pamulang.

Angkutan umum juga tersedia. Ke Pamulang Anda cukup naik angkot Lebak Bulus-Pamulang, Muncul (Puspitek)-Ciputat dan Pamulang 2-Ciputat sekali jalan. Dari terminal Lebak Bulus hanya sekali naik angkot dengan ongkos Rp3.000. Dengan kendaraan pribadi kawasan Pamulang dan Serpong bisa dicapai lewat jalan tol Pondok Pinang-Serpong. Lokasi berbagai perumahan itu dari exit tol BSD lingkar timur hanya 3 - 7 km atau dapat ditempuh 15-20 menit.

Harga rumah di koridor Pamulang-Serpong ternyata memang lebih rendah dibanding perumahan-perumahan di sepanjang Jl Raya Serpong. Oke, pertimbangan dari sisi dompet nggak ada masalah. Saatnya survey ke lokasi.. Villa Dago dan Bukit Dago.. !!